Pada Januari 2025, Koperasi Petani Kopi ASNIKOM di Manggarai, Flores, menerima kunjungan delegasi pembeli dari Eropa yang dipimpin oleh This Side Up Coffees (TSU Trade BV). Kunjungan ini juga diikuti oleh pembeli dari Wakuli, Special Roast, dan Koepoort Koffie, serta PT Ontosoroh, mitra rantai pasok TSU di Indonesia. Selama tiga hari, para pembeli berdiskusi, mengunjungi kebun, dan melakukan cupping session untuk menjajaki peluang kemitraan dagang jangka panjang. Kunjungan ini menegaskan besarnya minat pasar internasional terhadap kopi spesialti Indonesia, sekaligus menyoroti tantangan yang perlu diatasi koperasi agar bisa bersaing di pasar global.
Bagi ASNIKOM, kesempatan ini sangat penting untuk menunjukkan perkembangan mereka dalam tata kelola koperasi, transparansi keuangan, dan praktik produksi berkelanjutan. Sejak 2016, ASNIKOM telah mengekspor lebih dari 200 ton kopi specialty ke This Side Up, menjadikannya mitra dagang internasional terbesar koperasi ini. Namun, untuk mempertahankan dan mengembangkan keberhasilan ini, ASNIKOM tidak hanya membutuhkan kopi berkualitas tinggi, tetapi juga konsistensi dalam produksi, manajemen keuangan yang kuat, serta kemampuan untuk bernegosiasi secara efektif dengan pembeli.
Menyadari tantangan tersebut, Rikolto telah memainkan peran penting dalam memperkuat kapasitas ASNIKOM. Melalui pelatihan dan pendampingan yang terarah, koperasi ini telah meningkatkan struktur keuangannya, sistem pencatatan, dan tata kelola koperasi—elemen krusial dalam membangun kepercayaan dengan pembeli internasional. Peningkatan ini telah membantu ASNIKOM dalam menavigasi diskusi terkait harga, komitmen volume, dan perencanaan perdagangan jangka panjang dengan lebih percaya diri. Para pembeli mengakui kemajuan ini, tetapi juga mendorong ASNIKOM untuk lebih proaktif dalam merancang masa depan mereka sendiri, memastikan bahwa anggota koperasi mengambil peran aktif dalam diskusi yang menentukan arah pertumbuhan mereka.
Selama kunjungan ke kebun kopi di Lembah Colol, para pembeli melihat langsung berbagai tantangan dan pencapaian dalam produksi kopi ASNIKOM. Para petani secara terbuka berbagi pengalaman mereka, termasuk praktik agronomi, adaptasi terhadap perubahan iklim, serta pengelolaan koperasi. Meskipun beberapa kebun masih menghadapi tantangan seperti pohon kopi yang menua dan fluktuasi hasil panen, sebagian lainnya telah berhasil menerapkan teknik pemangkasan yang lebih baik, manajemen tanah yang lebih efisien, dan penanaman tanaman penaung yang beragam—praktik yang meningkatkan kualitas sekaligus ketahanan terhadap perubahan iklim. Komitmen ASNIKOM terhadap pertanian berkelanjutan selaras dengan preferensi pembeli yang semakin menekankan aspek etika dan lingkungan dalam rantai pasokan mereka, dan dalam diskusi, para peserta membahas cara untuk memperluas praktik ini ke seluruh anggota koperasi.
Salah satu poin utama yang dibahas dalam kunjungan ini adalah pentingnya memastikan stabilitas pasokan sambil mempertahankan kualitas. Para pembeli mengapresiasi kontrol kualitas ketat yang diterapkan ASNIKOM, tetapi juga menyoroti perlunya peningkatan hasil panen guna menjamin keberlanjutan perdagangan jangka panjang. Diskusi berfokus pada bagaimana menyeimbangkan pertumbuhan dan keberlanjutan, khususnya melalui program peremajaan pohon kopi, penggunaan pupuk organik yang lebih luas, dan metode pemrosesan yang lebih baik.
“Melihat perkembangan ASNIKOM secara langsung sangat menginspirasi. Koperasi ini telah membangun organisasi yang kuat, memiliki fokus yang jelas pada kualitas, dan menunjukkan semangat inovasi. Dibandingkan dengan kunjungan saya lima tahun lalu, terlihat jelas bahwa mereka bergerak ke arah yang benar, baik dalam hal infrastruktur maupun keberlanjutan jangka panjang.”
Selain peningkatan praktik agronomi, para pembeli juga menekankan pentingnya transparansi keuangan dan profesionalisme dalam koperasi. Kepemimpinan ASNIKOM telah mengalami kemajuan di bidang ini, tetapi upaya lebih lanjut masih diperlukan untuk meningkatkan pencatatan keuangan, melacak kontribusi anggota, dan memberikan laporan keuangan yang lebih jelas. Memperkuat sistem ini tidak hanya akan meningkatkan kredibilitas koperasi di mata pembeli, tetapi juga memberdayakan anggotanya untuk mengambil keputusan yang lebih baik terkait masa depan mereka.
Menutup kunjungan ini, ASNIKOM, para pembeli, dan Rikolto menyusun prioritas utama guna memastikan kesuksesan koperasi dalam jangka panjang. Fokus utama adalah meningkatkan produksi sambil mempertahankan kualitas, memperluas praktik pertanian berkelanjutan, dan memperbaiki transparansi keuangan. Selain itu, ASNIKOM juga berencana memperkuat strategi keterlibatan dengan pembeli, memastikan koperasi berperan sebagai mitra setara dalam negosiasi perdagangan, bukan sekadar pemasok.
Dengan fondasi yang semakin kokoh dan dukungan berkelanjutan, ASNIKOM berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemain yang lebih kompetitif di pasar kopi global. Kunjungan ini menegaskan potensi koperasi, sekaligus menekankan bahwa membangun kemitraan dagang jangka panjang memerlukan investasi berkelanjutan dalam tata kelola koperasi, keberlanjutan, dan pengembangan kapasitas. Melalui kolaborasi strategis dengan Rikolto dan para pembelinya, ASNIKOM kini tengah mengambil langkah-langkah penting menuju masa depan yang lebih kuat dan lebih menguntungkan bagi para petani anggotanya.